Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 4 Halaman 7, 8 Buku Siswa Tematik Kurikulum 2013 Revisi
Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 4 Halaman 7, 8 - Kunci jawaban buku siswa tematik Tema 4 berbagai pekerjaan subtema 1 jenis-jenis pekerjaan kegiatan pembelajaran 1 Halaman 7, 8 kurikulum 2013 revisi yang kami share berikut ini bisa teman-teman jadikan sebagai alternatif jawaban untuk menyelesaikan tugas-tugas sekolah yang di berikan oleh guru.
Sebelumnya, kami juga sudah berbagi kepada teman-teman semua kunci jawaban untuk tema 4 kelas 4 yaitu Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 4 Halaman 4, 5. Semoga saja dari kunci jawaban tersebut nilai yang teman-teman dapatkan bisa lebih bagus lagi dari nilai tugas sebelumnya. Dan kami juga berharap teman-teman bisa turut berbagi kepada teman sekelas lainnya dengan share artikelnya.
Kunci jawaban yang kami bagikan disini tidak hanya untuk tugas soal-soal latihan saja, namun kami juga berbagi jawaban untuk jenis tugas lainnya. Kunci Jawaban Kelas 4 yang kami bagikan ini tentunya kami buat berdasarkan pemahaman kami terkait materi dan soal yang ada pada buku siswa atau buku pelajaran. Maka dari itu silahkan teman-teman jadikan sebagai alternatif jawaban. Nah untuk melihat semua kunci jawaban untuk tema 4 ini silahkan teman-teman buka artikel kami Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 4.
Tanaman memberikan manfaat bagi manusia. Apabila tidak berhati-hati dalam memanfaatkannnya tumbuhan akan punah. Manusia akan mengalami kesulitan. Oleh sebab itu, kita wajib menjaga keberadaan tanaman dengan menanam kembali serta menjaga lingkungannya.
Bacalah teks berikut dalam hati!
Malam hari merupakan malam yang ditunggu oleh Kupi, kepiting kecil. Ia menikmati saat-saat berjalan pelahan di gundukan pasir bersama ayahnya. Mereka menanti datangnya air pasang, yang akan membawa mereka ke dunia yang berbeda. Ya, Kupi selalu menanti saat-saat mereka terempas oleh air pasang, lalu tiba di hutan bakau. Nanti di sana ia pasti akan bertemu dengan teman-teman kecilnya yang lain. Upi si udang kecil, Kuro si kura-kura, dan teman-teman yang lebih besar seperti Bangau Cilik dan Momo si monyet. Di antara akar bakau mereka bisa bermain kejarkejaran, petak umpet, atau tidur di sela akar yang melintang. Seru sekali saat-saat itu.
Adakalanya mereka berpisah, terbawa oleh pasang surut, kembali ke laut bebas. Namun, suatu hari mereka bertemu lagi dan bermain bersam lagi. Suasana di hutan bakau tentu berbeda dengan suasana di laut lepas. Airnya pun berbeda. Tidak asin seperti air laut, tetapi tidak juga tawar. Kupi tidak tahu apa namanya. Berbeda, tetapi Kupi dan teman-teman tetap bisa bermain dengan nyaman.
Malam itu, di pesisir pantai, Kupi bertanya pada ayahnya. “Ayah, mengapa kita tidak lagi pernah bisa bertemu dengan Bangau Putih, teman ayah? Aku juga sudah rindu bertemu dengan sahabat-sahabat kecilku. Aku sudah lama sekali tidak bertemu dengan Upi, Kuro, Bangau Cilik, dan Momo. Mengapa sekarang susah sekali kita bertemu dengan mereka ya?”
Sambil berjalan pelan di gundukan pasir, ayah Kupi menjelaskan pelahan. “Kupi, sayang sekali hutan bakau tempatmu bermain sudah rusak. Ayah dengar dari Paman Nelayan, manusia di pesisir pantai sana ingin membuat bangunan-bangunan yang tinggi menjulang. Mereka butuh lahan yang luas. Mereka menebang habis hutan bakau. Mereka membangun gedung tinggi menjulang ke langit di atas taman bermainmu itu.” Ayah menjelaskan pelahan. Sesungguhnya ia tidak ingin Kupi sedih, tetapi bagaimana lagi? Ayah tidak ingin Kupi terus menanti tanpa kepastian.
Kupi tertunduk sedih. Pupus sudah harapannya bertemu lagi dengan sahabat- sahabat kecilnya.
“Mengapa manusia begitu jahat, Ayah? Mengapa manusia tidak memikirkan kita, makhluk kecil di pesisir pantai? Mengapa manusia hanya memikirkan dirinya sendiri?” Kupi meratap pelan, namun penuh amarah.
Ayah ingin menenangkan hati Kupi. Ia menambahkan, “Sebenarnya, ketika hutan bakau tempatmu bermain ditebang, manusia pun menerima akibat buruknya, Kupi. Air laut akan semakin mudah mencapai daratan. Tidak ada lagi pohon bakau yang menahan. Lama-kelamaan, air tanah di sekitar pantai akan menjadi air asin. Manusia ‘kan tidak bisa minum air asin, Kupi.” Ayah berusaha menjelaskan panjang lebar.
Ayah kemudian menambahkan. “Dengan rusaknya pantai akibat penebangan bakau, kegiatan manusia pun menjadi terganggu. Sekarang wisatawan yang berkunjung ke pantai ini semakin berkurang. Para pedagang yang dulu berjualan di sekitar sini tidak ada lagi. Pemandu wisata yang biasa menjelaskan tentang keindahan pantai dan hijaunya bakau pun sudah jarang terlihat. Nelayan yang biasa menjual hasil tangkapan mereka pun tinggal sedikit.”
Kupi tidak terhibur oleh penjelasan ayah. Pikirnya, biarkan saja manusia menerima akibat dari perbuatannya sendiri. Manusia memang sering tidak bijak. Kupi hanya ingin berdoa semoga suatu saat nanti hutan bakau akan kembali. Semoga suatu saat nanti ada lagi taman tempatnya bermain. Semoga suatu saat nanti ia masih bisa bertemu dengan sahabat-sahabat kecilnya. Kupi hanya bisa berdoa, semoga kelak manusia bisa bertindak lebih bijaksana. Semoga!
Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan cerita di atas!
1. Siapa yang tinggal di dalam hutan bakau?
5. Apakah gambarmu sama dengan gambar temanmu? Jelaskan!
Teman-teman sekalian, cukup sekian ulasan kami terkait Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 4 Halaman 7, 8 Buku Siswa Tematik ini. Semoga saja dengan kami berbagi kunci jawaban ini, teman-teman terbantu dalam menyelesaikan tugas sekolah. Dan misalkan teman-teman ada pertanyaan, silahkan sampaikan pada kami ya.
Sebelumnya, kami juga sudah berbagi kepada teman-teman semua kunci jawaban untuk tema 4 kelas 4 yaitu Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 4 Halaman 4, 5. Semoga saja dari kunci jawaban tersebut nilai yang teman-teman dapatkan bisa lebih bagus lagi dari nilai tugas sebelumnya. Dan kami juga berharap teman-teman bisa turut berbagi kepada teman sekelas lainnya dengan share artikelnya.
Kunci jawaban yang kami bagikan disini tidak hanya untuk tugas soal-soal latihan saja, namun kami juga berbagi jawaban untuk jenis tugas lainnya. Kunci Jawaban Kelas 4 yang kami bagikan ini tentunya kami buat berdasarkan pemahaman kami terkait materi dan soal yang ada pada buku siswa atau buku pelajaran. Maka dari itu silahkan teman-teman jadikan sebagai alternatif jawaban. Nah untuk melihat semua kunci jawaban untuk tema 4 ini silahkan teman-teman buka artikel kami Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 4.
Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 4 Halaman 7, 8
Ayo BerdiskusiTanaman memberikan manfaat bagi manusia. Apabila tidak berhati-hati dalam memanfaatkannnya tumbuhan akan punah. Manusia akan mengalami kesulitan. Oleh sebab itu, kita wajib menjaga keberadaan tanaman dengan menanam kembali serta menjaga lingkungannya.
Bacalah teks berikut dalam hati!
Taman Bermain yang Hilang
Malam hari merupakan malam yang ditunggu oleh Kupi, kepiting kecil. Ia menikmati saat-saat berjalan pelahan di gundukan pasir bersama ayahnya. Mereka menanti datangnya air pasang, yang akan membawa mereka ke dunia yang berbeda. Ya, Kupi selalu menanti saat-saat mereka terempas oleh air pasang, lalu tiba di hutan bakau. Nanti di sana ia pasti akan bertemu dengan teman-teman kecilnya yang lain. Upi si udang kecil, Kuro si kura-kura, dan teman-teman yang lebih besar seperti Bangau Cilik dan Momo si monyet. Di antara akar bakau mereka bisa bermain kejarkejaran, petak umpet, atau tidur di sela akar yang melintang. Seru sekali saat-saat itu.
Adakalanya mereka berpisah, terbawa oleh pasang surut, kembali ke laut bebas. Namun, suatu hari mereka bertemu lagi dan bermain bersam lagi. Suasana di hutan bakau tentu berbeda dengan suasana di laut lepas. Airnya pun berbeda. Tidak asin seperti air laut, tetapi tidak juga tawar. Kupi tidak tahu apa namanya. Berbeda, tetapi Kupi dan teman-teman tetap bisa bermain dengan nyaman.
Malam itu, di pesisir pantai, Kupi bertanya pada ayahnya. “Ayah, mengapa kita tidak lagi pernah bisa bertemu dengan Bangau Putih, teman ayah? Aku juga sudah rindu bertemu dengan sahabat-sahabat kecilku. Aku sudah lama sekali tidak bertemu dengan Upi, Kuro, Bangau Cilik, dan Momo. Mengapa sekarang susah sekali kita bertemu dengan mereka ya?”
Sambil berjalan pelan di gundukan pasir, ayah Kupi menjelaskan pelahan. “Kupi, sayang sekali hutan bakau tempatmu bermain sudah rusak. Ayah dengar dari Paman Nelayan, manusia di pesisir pantai sana ingin membuat bangunan-bangunan yang tinggi menjulang. Mereka butuh lahan yang luas. Mereka menebang habis hutan bakau. Mereka membangun gedung tinggi menjulang ke langit di atas taman bermainmu itu.” Ayah menjelaskan pelahan. Sesungguhnya ia tidak ingin Kupi sedih, tetapi bagaimana lagi? Ayah tidak ingin Kupi terus menanti tanpa kepastian.
Kupi tertunduk sedih. Pupus sudah harapannya bertemu lagi dengan sahabat- sahabat kecilnya.
“Mengapa manusia begitu jahat, Ayah? Mengapa manusia tidak memikirkan kita, makhluk kecil di pesisir pantai? Mengapa manusia hanya memikirkan dirinya sendiri?” Kupi meratap pelan, namun penuh amarah.
Ayah ingin menenangkan hati Kupi. Ia menambahkan, “Sebenarnya, ketika hutan bakau tempatmu bermain ditebang, manusia pun menerima akibat buruknya, Kupi. Air laut akan semakin mudah mencapai daratan. Tidak ada lagi pohon bakau yang menahan. Lama-kelamaan, air tanah di sekitar pantai akan menjadi air asin. Manusia ‘kan tidak bisa minum air asin, Kupi.” Ayah berusaha menjelaskan panjang lebar.
Ayah kemudian menambahkan. “Dengan rusaknya pantai akibat penebangan bakau, kegiatan manusia pun menjadi terganggu. Sekarang wisatawan yang berkunjung ke pantai ini semakin berkurang. Para pedagang yang dulu berjualan di sekitar sini tidak ada lagi. Pemandu wisata yang biasa menjelaskan tentang keindahan pantai dan hijaunya bakau pun sudah jarang terlihat. Nelayan yang biasa menjual hasil tangkapan mereka pun tinggal sedikit.”
Kupi tidak terhibur oleh penjelasan ayah. Pikirnya, biarkan saja manusia menerima akibat dari perbuatannya sendiri. Manusia memang sering tidak bijak. Kupi hanya ingin berdoa semoga suatu saat nanti hutan bakau akan kembali. Semoga suatu saat nanti ada lagi taman tempatnya bermain. Semoga suatu saat nanti ia masih bisa bertemu dengan sahabat-sahabat kecilnya. Kupi hanya bisa berdoa, semoga kelak manusia bisa bertindak lebih bijaksana. Semoga!
Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan cerita di atas!
1. Siapa yang tinggal di dalam hutan bakau?
Kupik dan Ayahnya2. Apa yang biasa dilakukan Kupi dengan ayahnya?
Malam itu, di pesisir pantai, Kupi berjalan pelan di gundukan pasir.3. Mengapa Kupi sedih dan marah?
Kupi sedih karena tidak bisa bertemu teman-teman kecilnya lagi, kupi marah karena manusia4. Gambarlah salah satu tokoh! Tulislah pendapatmu tentang tokoh tersebut!
merusak hutan bakau.
5. Apakah gambarmu sama dengan gambar temanmu? Jelaskan!
Jawaban di sesusikan dengan siswa yang mengambar6. Apakah komentarmu tentang tokoh sama dengan komentar temanmu? Jelaskan!
Jawaban disesuaikan dengan informasi yang di dapatkan oleh siswaKami berharap apa yang kami bagikan pada blog ini bisa berguna buat teman-teman semuanya. Nah untuk postingan kami selanjutnya, kami masih berbagi topik yang sama yaitu Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 4 Halaman 10, 11. Silahkan teman-teman lihat dan jadikan sebagai alternatif kunci jawaban untuk menyelesaikan tugas-tugas sekolah.
Teman-teman sekalian, cukup sekian ulasan kami terkait Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 4 Halaman 7, 8 Buku Siswa Tematik ini. Semoga saja dengan kami berbagi kunci jawaban ini, teman-teman terbantu dalam menyelesaikan tugas sekolah. Dan misalkan teman-teman ada pertanyaan, silahkan sampaikan pada kami ya.